TO 4 Statistika Pembelajaran


Rekan –rekan PJJ PGSD FKIP UNS, to 4 statistika sudah di-upload, soalnya seperti ini.

Inisiasi 4 Statistika Pembelajaran
KORELASI TATA JENJANG DAN KORELASI POINT BISERIAL



Pada kegiatan tutorial on line yang ke-4 ini, kita belajar mengenai korelasi tata jenjang dan korelasi point biserial. Materi ini sangat membantu kita untuk menguasai prinsip-prinsip korelasi antara
dua variabel dengan pengolahan data melalui analisis korelatif.

KORELASI TATA JENJANG
1. Sebutkan syarat-syarat yang harus dipenuhi apabila menggunakan teknik korelasi tata jenjang?
2. Sebutkan dan jelaskan cara menghitung korelasi tata jenjang?
3. Bagaimana cara mengubah data interval menjadi data ordinal bila ada data yangsama dari beberapa siswa?
4. Bagaimana cara menginterpretasikan indeks korelasi tata jenjang?
5. Ada dua orang Juri yang diminta untuk menilai dalam lomba membuat makanan.Jumlah peserta lomba yang dinilai ada 10, masing-masing diberi nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10. Nilai yang diberikan oleh kedua Juri disajikan dalam tabel berikut.


Berikan kesimpulan konsistensi penilaian kedua Juri tersebut terhadap 10 peserta
lomba.

KORELASI POINT-BISERIAL
1. Bagaimana menginterpretasi validitas soal tes objektif?
2. Berikan contoh dua variabel (selain bentuk butir tes)yang dapat dianalisisdengan korelasi point biserial?
3. Seorang peneliti mempunyai data tentang skor kemandirian. Skor tersebut diperoleh dari 40 siswa yang terdiri dari 22 anak sulung dan 18 anak bungsu. Menurut Anda bagaimana menganalisis data tersebut bila akan diketahui keterkaitan dua variabel tersebut?
4. Bila Anda ingin menggunakan teknik korelasi point biserial, bagaimana data yang akan dipersiapkan agar dapat dianalisis denga n tepat?
5. Hasil ulangan mata pelajaran matematika untuk 8 peserta ujian, didapat data sebagai berikut.



Keterangan : 1 berarti jawaban benar dan 0 berarti jawaban salah. Hitunglah besarnya koefisien korelasi biserial untuk soal nomor 2, 4, 6, 8 dan 10 dan berikan kesimpulan untuk masing-masing soal tersebut.

...teruskan membaca...

CBSA dan KETRAMPILAN PROSES

PENDEKATAN CBSA DAN KETRAMPILAN PROSES

Persamaan Rasional Pendekatan CBSA dengan Ketrampilan Proses :

1. Percepatan perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan bahan ajar, yang bersumber dari ilmu pengetahuan itu makin banyak (makin luas dan atau mendalam) sehingga bahan ajar (isi mata pelajaran) akan cepat menjadi usang. Dengan demikian pebelajar dituntut untuk terus belajar, sehingga dalam pembelajaran: hasil belajar sama pentingnya dengan penguasan cara belajar yang tepat;
2. Perkembangan teknologi irfomasi dan komunikasi atau TIK (information and communication technology atau ICT) sehingga
terbuka peluang yang sangat besar untuk memperoleh informasi selain yang disampaikan guru di sekolah. Dengan kata lain, terdapat beragam sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh murid kapan dan dimana saja yang diinginkannya. sehingga tidak mungkin lagi guru mengajarkan semua fakta dan konsep itu kepada muridnya dalam pembelajaran di sekolah.
3. Sekolah dituntut untuk berupaya sedemikian rupa sehingga semua murid dapat berkembang seoptimal mungkin sesuai kemampuan masing-masing. Fungsi sekolah merupakan fungsi pengembangan (setiap murid dapat lanjut terus sesuai kemampuannya), mengembangkan ketrampilan psikomotorik: ketrapilan fisik/intelekualuntuk mengaitkan pengembangan konsep (ranah kognitif) dan pengembangan sikap dan nilai (ranah afektif).
4. Setiap pembelajaran harus tetap berusaha untuk mengembangkan kepribadian murid secara holistik. Meskipun suatu pembelajaran berada dikawasan ranah kognitif, tetapi pembelajaran itu tidak boleh dilepaskan dari ranah afektif dan atau psikomotorik. Sekolah diharapkan secara serentak menyiapkan peserta didiknya untuk mampu menyesesuaikan diri dengan masyarakatnya (fungsi sosialisasi) dan untuk mampu membaharui masyarakatnya itu (agen pembaharuan).


Perbedaan rasional Pendekatan CBSA dan rasional PKP :
Perbedaan antara keduanya adalah pada penekanannya.
Pendekatan CBSA penekanan pada peningkatan keterlibatan murid dalam belajar (fisik, dan yang utama mental: intelektual/emosional)
Pendekatan Keterampilan Proses menekankan pengembangan ketrampilan proses. Dalam pembelajaran, murid diberi peluang yang besar untuk mengembangkan berbagai ketrampilan proses untuk menerapkan prinsip CBSA.


Jenis-jenis keterampilan proses :
a. Observasi atau Pengamatan
Mengobservasi atau mengamati adalah penggunaan semua alat indra (untuk melihat, mendengar, meraba, mencium, dan atau mengecap) dengan seksama untuk memilah-milahkan sesuatu yang penting dari yang kurang/tidak penting. dalam observasi yang pokok adalah pemusatan perhatian,ketelitian,dan kecermatan dalam melihat, mendengar, dsb sehingga dapat memilahkan yang penting dari yang lainnya. Murid seharusnya dilatih melalui pembelajaran untuk melakukan observasi atau pengamatan dengan cermat dan terarah, dan tidak sekadar melihat/mendengar sesuatu itu sepintas lalu.

b. Penghitungan
Menghitung merupakan ketrampilan mendasar yang banyak sekali dipergunakan. Hasil perhitungan itu dapat dilaporkan dengan membuat tabel, grafik, dan atau histogram, Tingkat kesulitan penghitungan itu harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kemampuan murid, di kelas-kelas awal dengan penghitungan sederhana, sedangkan untuk kelas- kelas lanjut dengan penghitungan dan cara pelaporan yang lebih rumit.

c. Pengukuran
Pengukuran dilakukan secara bertahap, pada awalnya hanya membandingkan panjang, besar, berat, dll terhadap benda di sekitarnya, kemudian mulai diperkenalkan dengan ukuran seperti meter, gram, liter, dll yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kemampuan murid.


d. Klasifikasi
Klasifikasi atau penggolongan / mengelompokkan persamaan dan perbedaan sesuatu sebagai dasar klasifikasi itu, baik berdasarkan ciri khusus, tujuan, maupun untuk kepentingan tertentu. Mula-mula cara klasifikasi yang masih sederhana, dan makin lanjut kelas dengan kemampuan murid yang mulai berkembang, tugas klasfikasi makin sulit, baik isi tugasnya maupun cara pengolahan hasil klasifikasi itu dalam pelaporan.

e. Pengenalan ruang dan waktu serta hubungan keduanya
Pengenalan bentuk-bentuk ruang (lingkaran, persegi empat, segi tiga, kubus, silinder, dll), pengenalan arah (bawah, atas, belakang, depan, kiri, kanan, dll), pengenalan waktu (menit, jam, sehari, seminggu, sebulan dll) serta hubungan yang satu dengan lainnya (arah, jarak, dan waktu, seperti lamanya mengelilingi suatu lingkaran, dll)

f. Pembuatan Hipotesis
Hipotesis adalah suatu perkiraan ilmiah tentang pemecahan suatu masalah, penjelasan suatu keadaan, yang selanjutnya diuji kebenarannya melalui penelitian, eksperimen, dsb

g. Perencanaan Penelitian/Eksperimen
Dari percobaan secara coba-coba ( trial and error ) menjadi suatu eksperimen yang dipandu oleh suatu hipotesis yang dilandasi dasar teoritis, dan dilakukan secara sistimatis dan terarah. Melalui pembelajaran, disamping eksperimen, murid dibiasakan pula melakukan berbagai penelitian sederhana.

h. Pengendalian Variabel
Pengendalian variabel atau faktor yang berpengaruh dalam penelitian/eksperimen merupakan salah satu ketrampilan mendasar yang dilakukan para ilmuwan dalam melaksanakan penelitian/eksperimen itu. Pengendalian variabel meliputi baik variabel bebas maupun variabel tergantung (variabel eksperimen). Pengendalian variabel, baik variabel bebas maupun variabel tergantung, sangat penting dalam setiap eksperimen.


i. Interpretasi Data
Interpretasi Data atau menafsirkan data yang telah dikumpulkan dalam penelitian/eksperimen harus dapat diinterpretasi/ditafsirkan dengan cara-cara sesuai kaidah ilmiah. Pembelajaran seyogianya melatih murid untuk menguasai ketrampilan interpretasi data ini. Dengan pembelajaran yang memberi peluang untuk berlatih menginterpretasi data, murid akan terbiasa membuat kesimpulan yang sesuai dengan kaidah ilmiah, dan bukannya kesimpulan yang direka-reka saja.

j. Kesimpulan Sementara (Inferensi)
Murid dilatih untuk membuat kesimpulan sementara berdasarkan informasi atau data yang dimilikinya pada suatu waktu tertentu, yang masih akan diuji kembali dengan diperolehnya informasi/data tambahan . Ketrampilan membuat kesimpulan sementara atau inferensi sering dipergunakan dalam suatu penelitian, suatu kesimpulan yang masih akan diuji selanjutnya untuk menjadi kesimpulan akhir.

k. Peramalan
Pembelajaran harus memberi peluang kepada murid untuk berlatih membuat peramalan yang didasarkan pada informasi atau data yang telah tersedia.Peramalan didasarkan fakta atau data yang telah dikumpulkannya melalui obervasi, pengukuran, eksperimen, dll, yang memperlihatkan suatu kecenderungan gejala tertentu.

l. Penerapan (Aplikasi)
Menggunakan ketrampilan penerapan, baik dengan langsung melakukannya maupun dengan menunjukkan bukti penerapan itu disekitarnya. Menguasai ketrampilan untuk mengaplikasikan suatu konsep, prinsip, dan atau teori untuk memecahkan suatu masalah, menjelaskan suatu peristiwa baru, dsb. menguasai ketrampilan untuk mengaplikasikan suatu konsep, prinsip, dan atau teori untuk memecahkan suatu masalah, menjelaskan suatu peristiwa baru, dsb.

m. Komunikasi
Menyampaikan gagasan, hasil penelitian, penemuan, dll kepada orang lain, baik lisan maupun tertulis, yang biasanya dilengkapi dengan penyajian data dalam bentukgambar, model, tabel, grafik, diagram, dan sebagainya yang akan memudahkan orang lain untuk memahami apa yang dikomunikasikan itu. Ketrampilan ini penting untuk dikuasai, agar gagasan, penemuan, dan sejenisnya dapat tersebar luas dan diketahui orang lain. Murid perlu dibiasakan mengkomunikasikan gagasan, hasil pengamatan, pengukuran, dan atau eksperimen, dsb sesuai kaidah komunikasi ilmiah. Dengan bimbingan guru, murid harus melengkapi laporannya dengan penyajian data yang relevan dengan laporan itu,

...teruskan membaca...

Korelasi Positif dan Korelasi Negatif

Korelasi positif dan korelasi negatif
Korelasi positif adalah hubungan yang sifatnya satu arah.
Korelasi positif terjadi jika antara dua variabel atau lebih berjalan parallel atau searah yang berarti jika variabel X mengalami kenaikan maka variabel Y juga mengalami kenaikan.

Macam-macam korelasi positif :
  1. korelasi positif maksimal atau korelasi positif tertinggi yaitu jika pencaran titik yang terdapat pada peta korelasi apabila dihubungkan antara satu dengan yang lain, akan membentuk satu garis lurus yang condong ke arah kanan.
  2. korelasi positif tinggi atau kuat yaitu jika pencaran titik yang terdapat pada peta korelasi sedikit atau beberapa mulai menjauhi garis lurus, terpencar atau berada di sekitar garis lurus tersebut dengan kecondongan ke arah kanan.
  3. korelasi positif rendah atau korelasi positif kecil yaitu jika pencaran titik yang terdapat pada peta korelasi semakin jauh terpencar atau menyebar menjauhi garis lurus dengan kecondongan ke arah kanan.
Contoh :
Korelasi penggunaan media pembelajaran matematika dengan peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika. Semakin tepat pemilihan dan penggunaan media pembelajaran, semakin tinggi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika.

Korelasi negatif adalah korelasi antara dua variabel atau lebih yang berjalan dengan arah yang berlawanan, bertentangan atau sebaliknya.
Korelasi negatif terjadi jika antara dua variabel atau lebih berjalan berlawanan yang berarti jika variabel X mengalami kenaikan maka variabel Y mengalami penurunan atau sebaliknya.

Macam-macam korelasi negatif :
  1. korelasi negatif maksimal atau korelasi negatif sempurna yaitu jika pencaran titik yang terdapat pada peta korelasi apabila dihubungkan antara satu dengan yang lain, akan membentuk satu garis lurus yang condong ke arah kiri.
  2. korelasi negatif tinggi atau kuat yaitu jika pencaran titik yang terdapat pada peta korelasi sedikit atau beberapa mulai menjauhi garis lurus, terpencar atau berada di sekitar garis lurus tersebut dengan kecondongan ke arah kiri.
  3. korelasi negatif rendah atau korelasi negatif kecil yaitu jika pencaran titik yang terdapat pada peta korelasi semakin jauh terpencar atau menyebar menjauhi garis lurus dengan kecondongan ke arah kiri.
Contoh :
Semakin tinggi kesadaran hukum semakin rendah angka kriminalitas.

Yang membedakan arah korelasi adalah pada angka indeks korelasi. Bila di depan angka
indeks korelasi diberi tanda - (minus) menunjukkan arah korelasi yang negatif. Bila
di depan angka indeks korelasi diberi tanda + atau tidak diberi tanda apapun
menunjukkan arah korelasi tersebut positif. Tanda – maupun + di sisni bukan merupakan tanda aritmatika.


Jika dua variabel mempunyai korelasi positif tertinggi, maka akan terlihat pencaran titik yang terdapat pada peta korelasi tersebut, jika dihubungkan antara satu dengan yang lain, akan membentuk satu garis lurus yang condong ke arah kanan.


Angka indeks korelasi adalah suatu angka yang dapat dijadikan petunjuk untuk mengetahui seberapa besar kekuatan korelasi di antara variabel yang sedang dikorelasikan. Angka indeks korelasi menunjukkan tinggi rendah, kuat lemah, besar kecil hubungan suatu variabel. Angka indeks korelasi dilambangkan dengan huruf tertentu.
  • r xy lambang koefisien korelasi pada teknik korelasi Product Moment.
  • Rho lambang koefisien korelasi pada teknik korelasi Tata Jenjang.
  • Phi lambang koefisien korelasi Phi variabel diskirt murni.
  • C atau KK sebagai koefisien korelasi pada teknik korelasi Kontigensi.

Besarnya angka indeks korelasi berkisar antara - 1,00 sampai dengan 1,00.
Dapat dituliskan dengan -1 ≤ Rxy ≤ 1
Hasil korelasi yang sempurna sebesar - 1,00 dan 1,00.
  • Angka indeks korelasi yang paling kecil adalah nol. Jika dari hasil perhitungan menunjukkan :
  • Angka indeks korelasi = 0, artinya tidak ada korelasi.
  • Angka indeks korelasi menunjukkan lebih dari ± 1,00, artinya ada kesalahan waktu menghitung.
  • Angka indeks korelasi + (Rxy > 0 ), artinya arah korelasi positif.

Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan prestasi belajar matematika siswa dengan motivasi belajarnya. Untuk kepentingan tersebut diambil sampel random sebanyak 15 siswa kelas 5 SDN 1 Purworejo untuk diberikan angket tentang motivasi belajarnya. Setelah diberikan perlakuan yang sama dalam pembelajaran matematika, diakhir semester diadakan tes dengan hasil sebagai berikut :

Motivasi Belajar (X) : 55 60 65 70 50 70 65 80 90 95 65 60 60 65 45
Nilai Matematika (Y) : 5 4 6 6 4 8 7 9 8 10 6 5 6 7 4


Angka indeks korelasi rxy = 0.9
df = 15- 2 = 13
a=5%
r tabel = r5%,13= 0.514
rxy = 0.9 > r tabel = 0,514

Kesimpulan
Karena H0 ditolak, dengan demikian terdapat korelasi positif yang signifikan antara prestasi belajar matematika siswa dengan motivasi belajarnya.

...teruskan membaca...

Termos Tradisional

Pengamatan efektivitas termos tradisional

Pengukuran Suhu Air pada Termos Tradisional
Periode Pengukuran Suhu
Air mendidih 85 C
Setelah 1 jam 67 C
Setelah 2 jam 60 C
Setelah 3 jam 53 C
Setelah 4 jam 47 C
Setelah 5 jam 42 C
Setelah 6 jam 36 C
Setelah 7 jam 35 C
Setelah 8 jam 34 C
Setelah 9 jam 33 C
Setelah 10 jam 32 C
Setelah 11 jam 31 C
Setelah 12 jam 30 C
Setelah 13 jam 29 C
Setelah 14 jam 28 C
Setelah 15 jam 27 C


Analisa hasil pengamatan Termos Tradional:
Suhu air dalam poci mengalami penurunan secara signifikan pada 6 jam pertama, yaitu mengalami penurunan suhu sekitar 6 c sampai 7 c. Setelah 6 jam pertama, perubahan suhu air dalam poci mengalami penurunan lebih lambat, hanya sekitar 1 c. untuk mencapai suhu air dalam poci sama dengan suhu kingkungan membutuhkan waktu 15 jam. Jadi termos buatan nenek cukup efektif untuk menjaga kehangatan air di dalamnya.

Proses perpindahan kalor yang dihambat pada fenomena termos tradisional
Termos buatan nenek menghambat proses perpindahan kalor secara radiasi. Sumber panas dari air dalam teko tetap terjaga, karena teko ditutup dengan bantal.
Bantal berfungsi untuk menghalangi pertemuan suhu luar dengan suhu dalam teko agar tidak terjadi pelepasan kalor.
Proses pelepasan kalor pada adalah sebagai berikut :
Panas dari air dalam teko menyebar dan diterima oleh bantal. Panas tersebut sebagian diserap bantal dan sebagian dipantulkan lagi ke sekitar bantal termasuk pada teko. Suhu lingkungan tidak dapat bertemu dengan suhu air dalam teko karenaterhalang oleh bantal. Sehingga suhu air dalam teko dapat bertahan sampai waktu tertentu, karena pelepasan kalor terjadi sedikit-demi sedikit.

Suhu terendah pada termos tradisional hasil pengukuran saudara, mengapa demikian!
Suhu terendah pada termos buatan nenek adalah 270C, sama dengan suhu lingkungan. Karena suhu air dalam poci sama dengan suhu lingkungan, maka suhu air tidak berubah. ketika suhu air dalam poci dan suhu lingkungan sudah sama, maka tidak ada lagi pelepasan kalor.

Prinsip pemindahan kalor yang bagaimanakah yang terjadi pada setrika pakaian:
Ketika kita menyetrika pakaian, perpindahan kalor yang terjadi adalah perpindahan kalor sevara konduksi. Perpindahan kalor dari sumber panas berupa bara arang atau elemen pemanas berpindah melalui benda padat yang menempel pada sumber panas tersebut yaitu bagian bawah setrika, dan diteruskan ke kain yang disetrika. Perpindahan kalor dari setrika ke kain juga terjadi secara konduksi. Bagian bawah setrika menempel kain secara langsung, sehingga terjadi perpindahan kalor secara konduksi.

Proses terjadinya angin darat dan angin laut berdasarkan konsep konveksi panas
Penyebab terjadinya angin darat dan angin laut adalah adanya perbedaan suhu udara diatasnya, sehingga terjadi perbedaan tekanan udara yang menyebabkan timbulnya angin.
Proses terjadinya angin darat dan angin laut berdasarkan konsep konveksi panas :
Bumi yang memiliki magma di dalamnya sebagai sumber panas, menyebabkan suhu benda yang berada diatasnya juga menjadi panas. Sinar matahari juga memberikan kontribusi panas melalui radiasi pada permukaan bumi.
Laut, karena berisi air maka menerima panas lebih lambat dan melepaskan panas juga lebih lambat. Daratan, yang terdiri dari benda padat lebih cepat menerima panas dan lebih cepat pula melepaskan panas. Hal ini menyebabkan terjadinya perbedaan suhu daratan dan lautan.

Pada malam hari suhu di daratan lebih rendah daripada suhu di laut, hal ini menyebabkan udara diatas laut bergerak ke atas, menyebabkan tekanan udara berkurang. Hal ini menyebabkan tekanan udara yang lebih tinggi dari daratan bergerak ke tekanan udara yang lebih rendah (di lautan) pergerakan udara mengasilkan angin. Udara yang bergerak dari darat ke laut disebut angin darat.

Pada siang hari suhu di daratan lebih tinggi daripada suhu di laut, hal ini menyebabkan udara diatas daratan bergerak ke atas, menyebabkan tekanan udara berkurang. Hal ini menyebabkan tekanan udara yang lebih tinggi dari laut bergerak ke tekanan udara yang lebih rendah (daratan) pergerakan udara menghasilkan angin. Udara yang bergerak dari laut ke darat disebut angin laut.


Siklus hidrologi (siklus air) kaitannya dengan penguapan air
Proses siklus hidrologi adalah sebagai berikut :
Laut dan danau yang menyimpan banyak air menerima panas dari bumi dan radiasi matahari menyebabkan partikel-partikel air terlepas menjadi uap air naik ke atas.
Kumpulan uap air yang sangat banyak membentuk gumpalan awan, karena volume dan massa-nya semakin besar maka terjatuh menjadi hujan.
Sebagian air hujan di atas daratan ditahan oleh tumbuhan dan diserap oleh tanah menjadi air tanah yang secara alamiah keluar melalui mata air atau dikeluarkan oleh manusia dari sumur.
Sebagian air hujan bersama air dari rumah tangga mengalir melalui sungai-sungai sampai ke laut. Dan menguap, begitu seterusnya.


gambar : diambil di sini


Secara garis besar, siklus air digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu :
A. Siklus pendek
Air laut terkena sinar matahari, kemudian menguap menjadi gas. Uap air membentuk awan dalam proses kondensasi. Terjadi hujan di atas laut.

B. Siklus sedang
Air laut terkena sinar matahari, kemudian menguap menjadi gas. Uap air membentuk awan dalam proses kondensasi. Awan tertiup angin bergerak ke daratan, hujan turun di daratan, air mengalir ke sungai menuju ke laut.

C. Siklus panjang
Air laut terkena sinar matahari, kemudian menguap menjadi gas.
Uap air membentuk awan dalam proses kondensasi. Awan tertiup angin bergerak ke daratan, turun salju dan membentuk gletser, gletser mencair kemudian mengalir ke sungai menuju ke laut.

...teruskan membaca...

PJJ FKIP UNS TO 3 Penjas

Inisiasi 3 Pendidikan Jasmani

Metode Latihan Permainan Tenis Meja

Standar

  • Para siswa akan mengidentifikasi pengetahuan dan metode permainan tenis meja.
Proses Standar
  • Penting perkembangan masing-masing mahasiswa
  • Para siswa akan mempertunjukkan kemampuan untuk berkomunikasi melalui ungkapan tertulis

Tugas
  • Siswa akan memilih salah satu dari macam-macam pukulan dalam permainan tenis meja

Rubrik
  • Anda sebagai seorang guru di Sekolah Dasar diminta untuk mencari bahan-bahan tentang teknik puikulan dalam permainan tenis meja. Dalam mengumpulkan informasi tentang teknik pukulan anda harus dapat menjelaskan tentang asal mula teknik tersebut. Anda dapat mencari baik dari perpustakaan maupun dari internet. Bahan-bahan tersebut harus di ketik rapi dan diberi data yang jelas tentang asal bahan dan kutipannya.

...teruskan membaca...

PJJ FKIP UNS TO3 Statistika

TO 3 mata kuliah Statistika Pembelajaran

  1. Apa yang dimaksud dengan korelasi positif dan korelasi negatif? Berikan contohnya!
  2. Tanda apakah yang dapat kita ketahui dari sebuah Peta Korelasi, jika dua variabel mempunyai korelasi positif tertinggi atau maksimal?
  3. Jelaskan definisi tentang Angka Indeks Korelasi?
  4. Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan prestasi belajar matematika siswa dengan motivasi belajarnya. Untuk kepentingan tersebut diambil sampel sebanyak 15 siswa kelas 5 SDN 1 Purworejo untuk diberikan angket tentang motivasi belajarnya. Setelah diberikan perlakuan yang sama dalam pembelajaran matematika, diakhir semester diadakan tes dengan hasil sebagai berikut :
Motivasi Belajar (X): 55 60 65 70 50 70 65 80 90 95 65 60 60 65 45
nilai Matematika(Y): 5 4 6 6 4 8 7 9 8 10 6 5 6 7 4
  • Tentukan peta dan arah hubungan antara prestasi belajar matematika siswa dengan motivasi belajarnya
  • Hitunglah koefisien korelasi antara prestasi belajar matematika siswa dengan motivasi belajarnya
  • Lakukan uji hipotesis untuk mengetahui apakah ada hubungan positif yang signifikan antara prestasi belajar matematika siswa dengan motivasi belajarnya.
kalo udah selesai boleh kirim ke aku :)

...teruskan membaca...

PJJ FKIP UNS TO 3 STRATEGI PEMBELAJARAN

Inisiasi 3 Strategi Pembelajaran sudah di-upload

Tugas Mata kuliah Strategi Pembelajaran semester IV B (kelas lain sama ga' ya.. :)

  1. Bedakan persamaamn dan perbedaan antara rasional Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif dan rasional Pendekatan Keterampilan Proses?
  2. Keterampilan Proses jenisnya banyak sekali ,meliputi apa saja sebutkan ?,kemudian buatlah RPP yang pernah saudara buat yang mendekati pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran keterampilan proses.Kemudian analisislah keterampilan proses apa yang telah terdapat dalam pembelajaran itu.Tulislah keterampilan prose situ dengan boktinya dalam pembelajaran yang terlaksana itu !
  3. Di dalam pelaksanaan pembelajaran ,guru kebanyakan menggunakan metode ceramah . Sekarang bagaimana caranya untuk mengatasi kelemahan metode ceramah , sehingga metode itu tidak membosankan dan tidak menimbulkan verbalisme pada diri anak (peserta didik) .Beri contohnya!
  4. Agar anak aktif di dalam pembelajaran guru perlu memberi masalah yang harus dideskusikan bersama . Jelaskan pengertian metode deskusi dan bagaimana peranan guru dalam memimpin diskusi dengan langkah-langkahnya ?
  5. Metode Tanya jawab dalam pembelajaran selalu digunakan oleh guru untuk mengetahui materi yang disampaikan terserap oleh peserta didik atau tidak. .Jelaskan keunggulan dan kelemahan dari metode Tanya jawab! Tambahkan juga kalau anda menemukan kelemahan dan keunggulan penggunaan metode Tanya jawab!
  6. Kalau anda mengajar dengan menggumnakan metode pemberian tugas ,kegiatan inti pelajaran apa saja yang harus anda lakukan ? Jelaskan !
rekan-rekan bisa diskusikan di forum ini

...teruskan membaca...

silahkan tulis saran, komentar, chat, ngobrol, diskusi di ruang ini..


ShoutMix chat widget

santai sejenak, hilangkan penat sambil beri makan ikan-ikan kita.....